misteri angka 10

September 23, 2016


 "Ayyua tullab ana ahsib hatta 'asyarah" secara otomatis yang lagi duduk harus menegakkan posisinya untuk berdiri. Lantas mereka tidak hanya diam, suara itu memberikan kabar bahwa waktu untuk melaksanakan suatu perintah akan segera dimulai.

 Ternyata hitungan sepuluh itu benar-benar menghipnotis ku untuk melaksanakan perintah dari mereka, ya abang-abang yang sedang memegang microphone itu mengisyaratkan perintah kepada kami untuk bersegera. Kali ini suara yang keluar dari mulut Toa ini tidak asing lagi dari telinga ku. Akhi Harun yang sudah sedia dengan tongkat di tangannya berdiri tegak didepan masjid, ternyata benar ini perintah untuk ke masjid. Tepat hitungan ke sepuluh aku sudah berada didepan masjid. Sedangkan nasib sial menimpa mereka yang tinggal selangkah dari ku. Dengan tongkat di tangannya akhi Harun siap menghakimi shohib-shohib ku yang ketinggalan satu angka dari ku.

Tidak berhenti disitu, ternyata satu jam setelah kami selesai melaksanakan kewajiban sebagai seorang hamba, suara itu kembali terdengar ditelinga ku. Lagi-lagi suara yg keluar dari mulut Toa itu adalah hitungan ke sepuluh. Ternyata benar dugaan ku suara kali ini bukan dari akhi Harun, melainkan suara seorang Ustad yang mengarahkan kami untuk bersegera meninggalkan asrama dan menuju kelas masing-masing untuk menjalankan kewajiban sebagai seorang santri. Bagaikan malaikat Malik Zabaniyah, ustad-ustad yang menjadi haris siang itu sudah siap memberikan ganjaran bagi mereka yang terlambat.

 Suara teriakan adek-adek yang sedang muhadasah memecahkan keheningan pagi minggu itu sontak menyadarkan ku dari lamunan singkat pagi itu. Ternyata aku baru saja memikirkan mengapa hitungan sepuluh yang baru saja keluar dari mulut ini bisa membuat mereka kocar kacir dan membuat suasana asrama menjadi sepi layaknya tanpa penghuni. Aku baru sadar, ada misteri dibalik angka sepuluh yang baru saja keluar dari mulut ku dan mengalir cepat ke ujung mulut Toa.

*Ilustrasi ketika santri Darul 'Ulum mendengar hitungan sepuluh. Hitungan ini biasanya dilakukan oleh abang-abang pengurus organisasi pelajar Dayah Modern Darul 'Ulum (OPDM) maupun Ustad yang bertugas untuk mengawasi santri masuk sekolah, yang mana dengan hitungan ini bertujuan tertibnya santri dalam menjalankan kewajibannya. Semoga santri-santri Darul 'Ulum terbiasa menjadi orang-orang yang tertib dan pastinya berguna bagi bangsa, negara, dan agama nya,

Aminn ya rabbal 'alamin 🙏

You Might Also Like

5 komentar

  1. Gimana cara masukin tulisan ke blog du

    ReplyDelete
  2. Gimana cara masukin tulisan ke blog du

    ReplyDelete
    Replies
    1. This comment has been removed by the author.

      Delete
    2. tulisan yang kami kirim di blog du itu waktu kami masih jadi anggota jurnalis nya bg.Kalau skrg gk tau lagi gimana caranya

      Delete