Malam itu aku baru sadar, ternyata ini masih awal perjuangan. “Hidup itu keras nak”, petuah terakhir Bapak, sebelum esok hari aku harus meninggalkan keluarga kecil ini untuk mengemban amanah menuntut ilmu di pulau seberang. Selepas memberi nasihat singkat kepadaku, Bapak langsung menuju ke kamarnya untuk beristirahat. Begitulah pribadi seorang Bapak, dia tidak pernah menampakkan kecemasannya, tapi aku yakin dibalik kepolosan seorang Bapak,...